Skip to main content

Prince Diponegoro


Prince Diponegoro
       Diponegoro was a Javanese prince who opposed the Dutch rule in Indonesia. He was the eldest son of Sultan Hamengkubowono III. Diponegoro was born at Yogyakarta in 1785 and died at Makassar in 1855. During the Dutch rule, a ruler like his father had lost many rights such as the ability to lease land. Instead, he was paid by the Dutch to keep peace. This was an indignity to his father. This led to an open battle headed by Diponegoro himself using guerrilla tactics, which was called the Java War. It lasted for five years, from 1825 until 1830. During that period Diponegoro had successfully led battles, ambushing Dutch camps and raiding food supplies. Over the period of five years, more than 200,000 people were dead because of the war. In 1830, he was sent away by the Dutch to Manado, then moved to Ujungpandang, and he spent the rest of his life there. After being held by the Dutch in Fort Rotterdam in Ujungpandang for 25 years, he died there in 1855.

      In 1973, under the presidency of Suharto, Diponegoro was made a National Hero of Indonesia. Kodam IV/Diponegoro, Indonesian Army regional command for the Central Java Military Region, is named after him. The Indonesian Navy has named two ships after him. The first of these was the lead ship KRI Diponegoro: a Sigma-class corvette purchased from the Netherlands. Diponegoro University in Semarang was also named after him.

      What can we learn from Prince Diponegoro are his attitude of taking risks, the attitude of being responsible for the decisions that have been taken, his love to his country and nation, and his sacrifice for Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Obor Asian Games 2018

Obor Asian Games 2018 Pesta Olahraga Asia 2018 (Asian Games 2018) adalah acara olahraga multi-event regional Asia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018 di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang. Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Salah satu yang tidak dapat dipisahkan dari Asian Games adalah pawai obor. Pawai obor ini dimulai pada Asian Games 1958 atau yang ketiga dan berlokasi di Jepang. Api obor Asian Games 2018 sengaja didatangkan dari India karena India merupakan tuan rumah Asian Games untuk pertama kalinya pada tahun 1951 dan api yang abadi sebagai lambang semangat yang terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk berprestasi.  Api ini diambil dari lokasi api abadi Asian Games di India, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, tempat Asian Games pertama kali digelar di India. ...

Salah?

Suatu hari seorang pemuda berpakaian kemaja putih rapih datang ke suatu kantor besar dengan harapan dapat melakukan wawancara calon pekerja dengan baik dan dapat bekerja di tempat itu. Ia masuk dan dituntun untuk duduk di depan suatu ruangan yang berisikan orang yang akan mewawancarainya. Dengan  semangat pemuda itu menunggu di depan ruangan yang berpapan nama Tono Hardianto tersebut. Tak ada petugas dan karyawan di sekitarnya saat itu. Karena tak ada calon pekerja lain yang dapat ia tanyakan juga, ia pun mencoba mengetuk pintu. Beberapa kali ketukan ia lakukan namun pintu tak juga dibukakan. Kemudian ia mulai berteriak kecil berharap pintu dibukakan namun tak memberi pengaruh. Tak sabar, pemuda itu membuka pintunya. Dilihatnya seorang bapak-bapak berpakaian lusuh dengan lap di bahunya sedang berdiri dan menatap ke arah jendela. "Maaf, Pak? Tidak dengar 'kah saya ketuk dari tadi?" kata pemuda itu sedikit kesal. Bapak itu pun membalikkan badannya dan menatapnya. ...